Kamis, 09 Februari 2012

Keberuntungan Akasyah disisi Rasululloh di surga kelak


Diriwayatka dari Ibnu Abas ra, menjelang wafatnya Rasulullah Saw, Bilal disuruh mengumandangkan adzan untuk sholat lalu berkumpulah par sahabat dari golongan Anshar dan Muhajirin, Rasulullah sholat dua rakaat bersama mereka, lalu dilanjutkan dengan khutbahnya :
“wahai sekalian kaum muslimin aku adalah utusan allah untuk kalian, penasihat kalian dan yang mengajak kalian ke jalan alloh, dengan izinNya. aku dan kalian bagaikan saudara kandung dan bapak yang penuh kasih sayang, siapapun yang merasa pernah teraniaya maka berhak menuntut balas kepada pribadiku. Tegakkanlah dan mengakulah segera sebelum aku di tuntut kelak di hari kiamat”
Tiada seorangpun diantara mereka yang mengaku dan menuntut balas terhadap Beliau Saw. Sehingga beliau mengulangi untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya, lalu berdirilah seorang pria bernama Akasyah bin Muhshan, ia berdiri dihadapan beliau dan berkata; “demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah kalau saja engkau tidak umumkan berulang-ulang, akupun tidak mungkin mengajukan tuntutan ini, sungguh aku pernah besamamu waktu perang badar, untaku berjalan mengikuti untamu, lalu aku turun mendekatimu supaya aku dapat mencium pahamu, namun engkau tiba-tiba mengangkat tongkatmu dan memukul untamu supaya berjalan cepat, dan disaat itulah pukulan itu mengenai tulang rusukku, aku tidak tahu pasti apakah itu di sengaja atau tidak?”
Rasulullah Saw menjawab “Wahai Akasyah, itu memang tiada unsur kesengajaan utuk memukulmu” lalu beliau Saw menyuruh Bilal “ Hai bilal, ambilkan tongkatku di rumah Fatimah, putriku”
Kemudian Bilal keluar masjid seraya meletakkan tangannya di kepala, ia berkata pada dirinya sendiri “Apakah Rasul bersiap siap untu menerima balasannya?”
Sesampainya dirumah Fatimah Ia mengetuk pintunya dn ia ditanya “ siapakah itu?”
“Aku, bilal dirusuh untuk mengambil tongkat Rasul” jawab bilal.
“Untuk apa ayahku menyuruh mengambil tongkatnya, wahai bilal?” Tanya Fatimah
“sungguh Rasulullah tengah bersiap siap untuk menerima balasan pukulan, wahai Fatimah”
Fatimah kembali bertanya “siapakah orangnya  yang sampai hati menuntut balas terhadap Rasulullah, wahai Bilal?”
“Akasyah bin Muhshan” jawab Bilal
Setelah bilal mengambil tongkat itu, ia segera kembali ke masjid dan menyerahkan tongkat itu kepada Rasulullah Saw, selanjutnnya tongkat itu diserahkan Rasull pada Akasyah
Namun seketika itu pula Abu bakar dan Umar berdiri, mereka berkata “Hai Akasyah kami tidak sampai hati melihat pembalasan pukulanmu  Terhadap Rasull, dan sebagai gantinya pukulah kami berdua”
Lalu Ali ra. Pun berdiri dan berkata “Hai Akasyah sepanjang hidupku aku selalu disamping Rasull dan aku tidak sampai hati melihat pembalasanmu terhadapnya, untuk itu pukulah punggungku, perutku dan seluruh tubuhku”
Kemudian Rasulll berkata “Hai Abu Bakar dan Umar, duduk dan tenanglah kalian berdua, sungguh kedudukan kalian berdua telah di ketahui di sisi Allah Swt “. Kepada Ali beliaupun berkata “Tenanglah dan duduklah kamu, sungguh kedudukanmu dan maksudmu telah di catat disisi Allah”
Kemudian Hasan dan Husain pun berkata “Hai Akasyah, tidak kenalkah kamu pada cucu Rasull ini? Lakukanlah pembalasanmu kepada kami berdua, sampai engkau puas”
Rasul Saw bersabda “Wahai buah htiku, Hasan dan Husain, Duduklah dan tenanglah”
Kemudian Rasulullah berkata “Hai Akasyah Pukulah aku jika kamu menghendaki”
“Wahai Rasulullah, engkau dulu ketika memukulku, aku tidak memakai baju atas” jawab Akasyah
Rasulullah lalu melepas baju atasnya  hingga menangislah semua yang hadir pada waktu itu. Namun ketika itu pula Akasyah memegang dan mencium punggung beliau yang putih itu sambil berkata “kutebus dirimu dengan jiwaku, wahai rasul, siapakah yang sampai hati memukulmu, sungguh tindakan ini aku lakukan hanya untuk dapat menyentuh tubuhmu, dengan harapan tubuhky dapat terpelihara dari sengatan api neraka berkat kehormatanmu”
Lalu Rasulullah bersabda “ketahuilah wahai para sahabat, siapa yang ingin melihat ahli surga? Maka pandanglah wajah ini” menunjuk Akasyah
Maka berdirilah orang orang yang hadir dan menciumi diantara kedua mata Akasyah seraya berkata “beruntunglah engkau telah memperoleh tingkat yang tinggi dan berkawan dengan Rasulullah kelak di surga”
-----ooO0Ooo-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar