Kamis, 09 Februari 2012

Kemulyaan berbakti pada ibunya


Dikisahkan Nabi Sulaiman pernah melakukan perjalanan menjelajahi kawasan diantara langit dan bumi, hingga suatu saat tibalah ia di sebuah samudera yang dalam, ombak besar terlihat olehnya. Lalu ia memberikan aba-aba agar angin berhenti, dan disaat itulah serentak angin berhenti karena mematuhi perintahnya.
Kini giliran jin ifrid mendapat perintah dari nabi Sulaiman untuk menyelam ke dasar samudera itu. Di dasar samudera terlihat olehnya sebuah kubah nutiara putih yang rapat , taida berlubang. Kemudian jin ifrid membawanya keluar dan diserahkanya pada nabi Sulaiman  as, ia merasa kagum memandangnya dan berdoa, yang dengan doanya itu terbukalah pintunya, yang lebih mengagumkan lagi ternyata didalam kubah mutiara itu terdapat seorang yang sedang bersujud.
“siapakah tuan, dan dari jenis malaikat, jin ataukah manusia?” Tanya nabi sulaiman.
“aku adalah manusia” jawabnya.
“lalu amalan apa yang bisa mengangkat derajatmu setinggi ini?” Tanya Nabi Sulaiman lagi.
“ dengan berbakti kepada kedua orang tua, aku bisa begini. Disaat menginjak usia lanjut ibuku kugendong di punggungku, dan disaat itulah terdengar doa darinya “ya alloh anugerahilah sifat Qona’ah kepadanya, dan anugerahilah tempat sepeninggalku nanti bukan di bumi dan bukan pula di langit”
“kemudian, setelah itu ibuku meninggal, aku berlibur ke pingir pantai, lalu aku melihat sebuah kubah mutiara dan aku masuk kedalamnya, lalu dengah ijin alloh kubah itu bergerak. Akupun tidak tahu pasti dilangit atau di bumikah aku berada, namun aku tetap memperoleh rejeki dari alloh yang di sediakan didalamnya” jawab lelaki saleh tersebut
Nabi Sulaiman bertanya lagi “dengan cara apakah alloh memberimu rejeki kepadamu?”
“disaat aku lapar, Alloh menciptakan Sebuah pohon yang berbuah, lalu memberikan buah buahan tersebut kepadaku” jawabnya
“bagimana dengan minumnya” Tanya Nabi sulaiman lagi
“disaat aku haus, keluarlah dari pohon tersebut air putih yang melebihi putihnya susu, dan manis melebihi manisnya madu serta dingin melebihi dinginnya salju”
“Lalu bagimana tuan mengetahui adanya siang dan malam?”  Tanya nabi sulaiman dengan keheranan
“ketika terbit fajar subuh,berubahlah kubah mutiara tersebut menjadi putih, dan disaat matahari terbenam berubahlah menjadi gelap, hingga aku tau pasti sebagi bukti dari malam hari”
Mengakhiri dialognya, nabi Sulaiman as memanjatkan doanya kepada Alloh SWT, lalu menutup kembali pintu kubah, dan pemuda tesebut tetap menatap didalamnya seperti semula.
-----ooO0Ooo-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar